MAKALAH TRANSISTOR
MAKALAH
TRANSISTOR
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA
KULIAH:
DASAR ELEKTRONIKA
DOSEN PEMBIMBING:
MISBAHUL JANNAH, S.T., M.T
DI SUSUN OLEH:
Ahman Berutu 170150054
Faisal Manurung 170150059
Muhammad Sofian 170150014
Suriyanto 170150036
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN PELAJARAN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Transistor” pada mata kuliah Dasar Elektronika. Tak lupa shalawat dan salam
selalu tercurah kepada junjungan kita kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat, dan pengikut – pengikutnya sampai akhir zaman.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna perbaikan dimasa mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
telah diberikan dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah
SWT. Amin.
Lhokseumawe, 25 april 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR
ISI.................................................................................................ii
BAB I ..........................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................1
a. Indentifikasi Masalah.........................................................................2
b. Rumusan
Masalah...............................................................................2
c. Tujuan
Penulisan................................................................................2
BAB II
.........................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................3
a. Pengertian
Transistor.........................................................................3
b. Jenis-jenis
Transistor.........................................................................4
c. Fungsi Transistor...............................................................................8
d. Cara Menentukan Kaki dan Jenis
Transistor..................................10
BAB
III......................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................13
a. Kesimpulan
.....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komponen elektronika merupakan sebuah alat
yang menjadi pendukung atau bagian dari rangkaian elektronik yang bisa bekerja
sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika ini dapat berupa kapasitor,
transistor, resistor, dioda, lampu, PCB, CCB dan lain-lain. Semua komponen
elektronika tadi di lekatkan pada sebuah papan rangkaian elektronik dengan
menggunakan soder atau mungkin tidak melekat pada papan rangkaian namun
dihubungkan dengan kabel.
Komponen elektronika terdiri dari satu atau
lebih bahan elektronika yang terdiri dari satu atau lebih bahan-bahan
elektronika yang disatukan. Masing-masing rangkaian
elektronik memiliki fungsi yang berbeda-beda bergantung pada
komponen-komponen elektronika yang terpasang pada rangkaian tersebut.
Masing-masing komponen elektronika bentuk,
ukuran, dan memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti mengatur arus dan
tegangan, menyekat arus,meratakan arus, memperkuat sinyal dan lain-lain.
Transistor merupakan salah satu komponen
elektronika, dalam mempelajari ilmu elektronika perlu sekali untuk memahami apa
itu transistor. Karena sebagian besar komponen rangkaian elektronik memiliki
transistor maka dari itu seorang yang belajar ilmu elektronika harus
mempelajari terlebih dahulu komponen-komponen elektronika salah satunya adalah
transistor.
Transistor ditemukan pertama kali oleh William
Shockley, John Barden, dan W. H Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai secara
nyata dalam praktek mereka pada tahun 1958. Sebelum transistor ditemukan,
teknologi pada masa itu menggunakan sebuah alat berbentuk tabung berukuran ibu
jari tangan orang dewasa yang di dalamnya terdapat ruang vakum yang disebut
dengan vacum tubes. Teknologi tersebut sudah dipergunakan pada komputer pertama
di dunia.
1.1 Identifikasi Masalah
· Banyak Masyarakat yang tidak mengerti atau
kurang tahu tentang Transistor.
· Banyak Masyarakat yang tidak tahu jenis-jenis
Transistor.
· Banyak Masyarakat yang tidak tahu fungsi
Transistor.
· Banyak Masyarakat yang tidak tahu menentukan
kaki dan jenis Transistor
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian dari Transistor?
Apa saja jenis-jenis
dari Transistor?
Apa saja fungsi dari Transistor?
Bagaimana cara menentukan kaki dan jenis
Transistor?
1.3 Tujuan Penulisan
· Mengetahui pengertian dari Transistor.
· Mengetahui jenis-jenis dari Transistor.
· Mengetahui fungsi dari Transistor.
· Mengetahui dan bisa menentukan kaki dan jenis
Transistor.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Transistor
Menurut Wikipedia Indonesia (2013) “Transistor
adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya” . sedangkan apabila ditinjau dari segi bahasa transistor
berasal dari dua kata yang memiliki arti berbeda yaitu “transfer” yang berarti
penyaluran atau pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Sedangkan
transistor menurut dasarelektronika.com (2013) adalah “∙∙∙suatu pemindahan atau
peralihan bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan
tertentu”. Jadi bisa dikatakan transistor adalah alat semi konduktor yang
berguna untuk penguat, penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain
pada suhu atau keadaan tertentu.
Transistor terdiri dari dua macam dioda, dan
banyak dibuat dari bahan-bahan seperti germanium, silikon dan garnium arsenide.
Menurut Fajar (2010) “kemasan dari transistor itu sendiri biasanya terbuat dari
Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang dikemas
dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit)”. Di kehidupan nyata
transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu
terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Pada rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog dapat berupa pengeras suara, sumber listrik stabil, dan
penguat sinyal radio. Pada rangkaian digital, transistor digunakan sebagai
saklar berkecepatan tinggi dan beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, dan memori.
Gambar 1.1 Transistor
2. Jenis-jenis Transistor
Sama halnya dengan komponen elektronika yang
lain, transistor juga memiliki jenis yang berbeda-beda. Menurut Fathi (2011)
“Jenis-Jenis Transistor yang paling umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan”. Jenis transistor tersebut sangat
mempengaruhi rangkaian yang terdapat transistor tersebut, beberapa rangkaian
yang sangat dipengaruhi oleh jenis transistor yang digunakan atau dipasang
adalah rangkaian amplifier, rangkaian audio, rangkaian saklar , rangkaian
tegangan tinggi dan lain-lain.
1.
Transistor Bipolar (Transistor Dwikutub)
Transistor jenis ini banyak sekali digunakan
pada peralatan-peralatan elektronik di sekitar. Transistor ini memiliki 3 kaki
yang berbeda-beda kaki pertama diberi nama Basis atau biasanya dengan kode (B),
kaki Emitor atau (E), dan kaki Kolektor (K).
Gambar 1.2 Transistor
Transistor bipolar ini terdiri dari dua jenis apabila di tinjau
dari jenis susunan lapisan yang ada di dalam transistor tersebut.
a. Transistor Jenis PNP
Transistor jenis ini terdiri dari dua lapis
bahan semi konduktor jenis P dan satu lapis bahan konduktor jenis N. Menurut
Wikipedia Inonesia (2013) “ Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda
tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor”. Dengan kata lain transistor
jenis PNP akan hidup atau bekerja saat Basis lebih rendah dari pada Emitor.
Lambang transistor ini memiliki tanda panah yang menunjuk ke dalam pada kaki
Emitor (E).
Gambar 1.3 Transistor PNP
b. Transistor Jenis NPN
Transistor NPN terdiri dari dua lapis bahan
semi konduktor jenis N, dan satu lapis bahan semi konduktor jenis P. Transistor
jenis ini banyak digunakan karena pergerakan elektron pada bahan semi konduktor
lebih tinggi sehingga memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi.
Cara kerja transistor ini berlawanan dengan transistor jenis PNP, atau dengan
kata lain transistor jenis NPN akan bekerja saat Basis lebih tinggi daripada
Emitor. Lambang transistor ini memiliki tanda panah yang menunjuk ke luar pada
kaki Emitor.
Gambar 1.4 Transistor NPN dan Kakinya
2. Transistor Efek Medan (Transistor FET)
Transistor jenis ini bekerja dengan prinsip
mengalirkan aliran elektron dari tegangan. Menurut komponenelektronika.org
(2012) “ FET beroperasi dengan efek medan listrik pada aliran elektron melalui
satu jenis bahan semikonduktor”. Sama dengan transistor bipolar, transistor
efek medan ini memiliki 3 kaki yang diberi nama Drain (D), Source (S) dan Gate
(G). Sistem kerja dari transistor ini adalah dengan cara mengendalikan arus
aliran elektron dari terminal Source ke Drain melalui saluran dengan
menggunakan tegangan yang diberikan oleh terminal Gate. Saluran tersebut
terbuat dari bahan semikonduktor jenis N dan P.
Transistor FET ini memiliki 2 jenis yaitu
Enhancement Mode dan Depletion Mode. Kedua jenis transistor FET tersebut
menandakan polaritas tegangan pada Gate dibandingkan dengan Source saat
transistor menghantarkan listrik. Contoh pada depletion mode Gate negatif
dibandingkan dengan Source, sedangkan pada enhancement mode Gate positif.
Apabila tegangan pada Gate di rubah menjadi positif maka aliran arus kedua mode
di antara Source dan Drain akan meningkat.
Gambar 1.5
Transistor Efek Medan (FET)
2.3 Fungsi Transistor
Transistor memiliki beberapa fungsi di
antaranya adalah :
ü Amplifier : Penguat
ü Mixer : Mencampur Frekuensi
ü Rectifier : Penyearah
ü Switcher : Penghubung (saklar)
ü Oscilater : Pembangkit getaran
Contoh Rangkaian Elektronik Menggunakan
Transistor
Gambar 1.6
transistor Sebagai Gerbang NOT
Gambar 1.7
Transistor Sebagai Gerbang AND
Gambar 1.8
Transistor Sebagai Gerbang OR
Gambar 1.9 Transistor
Sebagai Oscilator
2.3 Menentukan Kaki dan Jenis Transistor
Untuk menentukan jenis transistor dan ketiga
kakinya maka dapat menggunakan dua cara, yang pertama dengan melihat pada datasheetnya.
Sedangkan yang kedua dengan melakukan pengukuran/ tes kondisi menggunakan
AVOmeter/ multitester. Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan cara
kedua yaitu dengan melakukan tes kondisi menggunakan multitester, yaitu:
1. Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan
Jenis Transistor.
Untuk menentukan kaki basis kita harus tau
karakter kaki basis ini, yaitu yang dimiliki pada jenis PNP. Pada tahap ini
kita harus memisalkan kaki-kaki transistor tersebut dengan nama lain, sebagai
contoh kaki 1, kaki 2, dan kaki 3. Kemudian
atur multitester ke Ohm meter x10 atau x10 0 kemudian kita cari kaki basis
dengan:
Hubungkan probe merah ke
salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam dihubungkan ke kedua kaki
yang lain, apabila multitester memberikan nilai ukur resistansi yang rendah
(jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis untuk
transistor PN P. Dan N PN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe
hitam dengan hasil ukur seperti sebelumnya. Jika hanya pada satu kaki
2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis-nya 2 atau 3. Ulangi lagi,
carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum multitester bergerak semua.
Pastikan basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP:
Gambar 2.0 Menentukan Basis dan Jenis Transistor
· NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan
kolektor probe merah maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis
probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak bergerak.
· PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan
kolektor probe hitam maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis
probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak bergerak.
2. Menentukan Kaki Kolektor dan Emitor.
Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita
dapat menetukan kaki kolektor dan emitor dengan konsep transistor sebagai
saklar. Untuk menetukan kaki kolektor dan emitor setting multmeter di pindah ke
Ohm meter x10 KOhm , Kemudian lakukan teknik berikut.
· Misalnya transistor N PN . Hubungkan probe
hitam pada salah satu kaki selain basis dengan cara menempelkan probe bersama
jari tangan kita (probe dan kaki transistor dipegang jadi satu).
· Hubungkan probe merah pada kaki yang lain
(juga selain basis) dan jangan
disentuh dengan jari tangan.
· Sentuh kaki basis dengan jari tangan (dengan
tujuan memberikan bias pada kaki tersebut mengingat tubuh kita juga memiliki
energi listrik potensial). Jika jarum multitester tidak bergerak, balik
posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika
jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang
bersama probe hitam adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah
emitor.
· Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe
merah dan probe hitam dibalik.
Gambar 2.1 Menentukan Kolektor dan Emitor
Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu
biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor. Kemudian tanda untuk kaki
kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik
segitiga yang berada di kemasan transistor.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transistor adalah alat semi konduktor yang
berguna untuk penguat, penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain
pada suhu atau keadaan tertentu. Transistor terdiri dari dua dioda yang terbuat
dari germanium, silikon, dan garnium arsenide yang dibungkus dengan plastik,
metal atau surface Mount. Transistor memiki 2 jenis yaitu transistor bipolar
(transistor dwikutub), dan transistor efek medan (FET). Transistor bipolar
dibagi menjadi 2 berdasarkan susunan bahan semikonduktor yaitu transistor PNP
(2 lapis bahan semikonduktor P dan 1 lapis bahan semi konduktor N) dan
transistor NPN (2 lapis bahan semikonduktor N dan 1 lapis bahan semikonduktor
P). Sedangkan pada transistor efek medan (FET) juga dibagi menjadi dua yaitu
enhancemen mode dan depletion mode, hal tersebut berdasarkan polaritas pada
saluran-saluran yang ada pada transistor. Transistor memiliki beberapa fungsi
di antaranya adalah amplifier (penguat), mixer (mencampur frekuensi), rectifier
(penyearah), switcher (penghubung/saklar), oscilater (pembangkit getaran).
DAFTAR PUSTAKA
Dasarelektronika.com, Pengertian dan Fungsi
Transistor, (Online),
(http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-transistor/),
diakses pada
25 November 2013
Fathi M, Jenis-Jenis Transistor, (Online),
(http://instrumenhouse.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-transistor_1.html?
m=1), diakses pada 20 November 2013
Wikipedia Indonesia, Transistor, (Online),
Wikipedia Indonesia, Transistor Sambungan
Dwikutub, (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_sambungan_dwikutub),
diakses pada 27 November 2013
Komentar
Posting Komentar